Monday, July 30, 2007

Everything Happens for a Reason

Sometimes people come into your life and you know right away that they are meant to be there. They serve some sort of purpose like teaching you a lesson or helping you figure out what you want to become. These people can be your roommate, neighbor, professor, long lost friend, lover, or even a complete stranger who, when you lock your eyes with his, you know that he will affect your life in some profound way. Sometimes things happen to you and they may seem horrible, painful, and unfair. But in reflection, you realize that without overcoming those ob­stacles you will never have realized your potential, strength, will power or heart.

Everything happens for a reason. Nothing happens by chance or by means of good or bad luck. Illness, injury, love, great loss and sheer stupidity, occur to test the limits of your soul. Without these small tests-events, illnesses or relationships, life would be like a smoothly paved, straight, flat road to nowhere. A safe and comfort­able but dull life does not give you anything. Your experiences create who you are. You can learn a lot from them.

If someone hurts, betrays or breaks your heart, forgive them, for they have helped you learn about trust and the importance of being cautious to whom you open your heart. If someone loves you, love them back unconditionally, not because they love you, but because they teach you to love and open your heart and eyes to things you would have never seen or felt before. Make every day count. Appreciate every moment and take from it everything that you possibly can, for you may never be able to' experience it again. Talk to people you have never talked to before, and listen to them. Let yourself fall in love. Break free and set your sights high. Hold your head up because you have every right to do so. Tell yourself that you are a great individual and believe in yourself, for if you don't, no one else will believe in you. You can make of your life anything you wish. Create your own life and then go out and live it.
Anonymous

Thursday, July 26, 2007

Lesson of Life

(By Bobette Bryan)

I feared being alone until I learned to like myself.

I feared failure until I realized that I only fail when I don't try.

I feared success until I realized that I had to tryin order to be happy with myself.

I feared people's opinions until I learned that people would have opinions about me anyway.

I feared rejection until I learned to have faith in myself.

I feared pain until I learned that it's necessary for growth.

I feared the truth until I saw the ugliness in lies.

I feared life until I experienced its beauty.

I feared death until I realized that it's not an end, but a beginning.

I feared my destiny, until I realized thatI had the power to changemy life.

I feared hate until I saw that it was nothing more than ignorance.

I feared love until it touched my heart, making the darkness fade into endless sunny days.

I feared ridicule until I learned how to laugh at myself.

I feared growing old until I realized that I gained wisdom every day.

I feared the future until I realized that life just kept getting better.

I feared the past until I realized that it could no longer hurt me.

I feared the dark until I saw the beauty of the starlight.

I feared the light until I learned that the truth would give me strength.

I feared change, until I saw thateven the most beautiful butterfly had to undergo a metamorphosis before it could fly.

How to Setting your Goal

The common formula for success is: "Set a goal and a time-frame for achieving it." The goal is what you want to achieve and the time-frame is to help you stay focused on the goal. Perseverance brings success."

In the above statement, the term "time-frame" has conditions. Three basic elements must be under full control - skills, resources and support. A completion date cannot be established with weak or missing elements.

Elements:
  1. Skills - knowledge, experience, natural talent
    Super achievers have ambitions and goals that are in harmony with their natural talents. Someone who has natural a talent for composing music will have a low efficiency rating developing mechanical designs. Someone who has natural talent for mechanical designs will have a low efficiency rating for composing music. (There are exceptions, but they are rare.) It is important to discover your natural talent and set goals that are in harmony with it. This discovery may be difficult, but it is generally related to personal interest or what motivates you.
  2. Resources - ownership, resources, money
    Money is a very important resource that must be managed wisely. You cannot control resources if creditors are in control. Super achievers have learned to live within their means.
  3. Support - people, organizations
    Socializing with people who have similar interest.

http://www.motivation-tools.com/elements/setting_goals.htm

Seven Rules of Motivation

#1 Set a major goal, but follow a path.
The path has mini goals that go in many directions. When you learn to succeed at mini goals, you will be motivated to challenge grand goals.

#2 Finish what you start.
A half finished project is of no use to anyone. Quitting is a habit. Develop the habit of finishing self-motivated projects.

#3 Socialize with others of similar interest.
Mutual support is motivating. We will develop the attitudes of our five best friends. If they are losers, we will be a loser. If they are winners, we will be a winner. To be a cowboy we must associate with cowboys.

#4 Learn how to learn.
Dependency on others for knowledge supports the habit of procrastination. Man has the ability to learn without instructors. In fact, when we learn the art of self-education we will find, if not create, opportunity to find success beyond our wildest dreams.

#5 Harmonize natural talent with interest that motivates.
Natural talent creates motivation, motivation creates persistence and persistence gets the job done.

#6 Increase knowledge of subjects that inspires.
The more we know about a subject, the more we want to learn about it. A self-propelled upward spiral develops.

#7 Take risk.
Failure and bouncing back are elements of motivation. Failure is a learning tool. No one has ever succeeded at anything worthwhile without a string of failures.

http://www.motivation-tools.com/elements/seven_rules.htm

OPRAH WINFREY

Bermodal keberanian "Menjadi Diri Sendiri", Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara "The Oprah Winfrey Show" telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumahtangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras. "Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia" katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville . Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi.

Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik.

Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. "Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini" ujarnya berharap.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!
Sumber: Milis Pengembangan Kepribadian

TUKUL ARWANA

"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi tajam,"sebut sesosok pria yang kini enam hari sekali menjumpai pemirsa di stasiun Trans7 melalui program Empat Mata. Mudah ditebak, sosok itu adalah Tukul Arwana. Banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade mark-nya, mampu mengantarkan pria bernama asli Tukul Riyanto ini mencapai puncak keemasannya.

Tukul kini boleh jadi telah menjadi semacam ikon atau simbol orang desa yang mampu 'menaklukkan' kota. Pengakuannya sebagai orang kelahiran desa, dengan tingkah laku ! yang kampungan, slapstik, seakan menjadi simbolisasi kesuksesan yang benar-benar dimulai dari bawah. Maka, tak heran, ia dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang ingin sukses. Inilah yang membuat banyak orang mau antri untuk datang ke acaranya, selain tentu untuk menikmati banyolan-banyolannya.

Perjuangan kelahiran Semarang 16 Oktober 1963 ini memang sangat panjang dan berliku. Untuk mendapatkan kesuksesan seperti saat ini, Tukul harus berjuang dari panggung ke panggung. Menurut pria yang sudah suka melawak di panggung 17 Agustusan sejak kecil ini, proses adalah bagian terpenting dalam hidupnya. "Saya sudah kenyang diremehkan, dicaci, dan dicibir. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima," kata bapak satu anak yang sering menggambarkan dirinya sebagai hasil dari kristalisasi keringat itu.

Menurut mantan sopir omprengan, kru shooting video, sopir pribadi, dan penyiar radio ini, kunci sukses yang utama pada dirinya adalah menikmati kelemahan dalam diri, dan mengubahnya menjadi berkah. "Makanya saya nikmati saja diolok-olok, dijelek-jelekkan, wong malah itu yang menghidupi saya sekarang." Selain itu, Tukul juga menyebut sejumlah nama, selain istrinya, yang turut memberi andil pada suksesnya. Beberapa di antaranya yaitu Joko Dewo dan Tony Rastafara yang pertama kali mengajaknya melawak ke Jakarta. Ia juga menyebut Radio Humor SK dan kelompok lawak Srimulat sebagai prosesnya memperkaya materi lawakan. "Saya bisa mencapai ini semua berkat bantuan banyak orang juga," ujar pria yang kini sering mengundang beberapa orang yang dianggap berjasa pada karirnya, untuk ikut tampil di Empat Mata.

Kini, boleh jadi Tukul telah jadi pelawak paling mahal di Indonesia. Konon, tarifnya sekali manggung mencapai Rp30 juta. Padahal, untuk acara Empat Mata, ia sudah mengantongi kontrak hingga 260 episode. Jika ditotal, plus honor jadi bintang iklan beberapa produk, pendapatannya per tahun miliaran rupiah. Sebuah motor Harley Davidson kini juga menjadi simbol kesuksesan yang sudah diraihnya. Rumahnya pun ada beberapa, sebagian dikontrakkan untuk menambah pundi-pundi simpanan masa tuanya. Bersama mantan majikannya, ia juga berencana untuk membuka restoran.

Namun, mendapat kelimpahan rejeki demikian banyak, Tukul tak melupakan asalnya. Karena itu, demi membantu rekan-rekan sesama pelawak yang belum sukses, ia membelikan beberapa motor untuk dijadikan sarana ojek bagi rekannya. Selain itu, ia menyediakan satu rumah khusus untuk dijadikan tumpangan rekannya selama di Jakarta. Rumah yang dinamai Posko Ojo Lali itu juga dijadikan ajang tukar pikiran dan meramu ide kreatif lawakan. Selain itu, saat ini ia juga ingin merealisasikan sebuah program acara untuk mengakomodasi teman-teman pelawak yang belum berhasil. "Banyak pelawak yang potensial, namun belum terangkat. Saya yang sedang di puncak ingin mereka juga bisa berhasil," harap Tukul.

Perjuangan Tukul dari nol adalah sebuah gambaran ketekunan dan keuletan yang perlu kita contoh. Keyakinannya yang kuat untuk menjadi pelawak terkenal, ditambah kemauannya belajar banyak hal, telah menjadikannya sebagai ikon orang desa yang bisa menaklukkan kota. Perhatiannya kepada sesama rekan pelawak yang belum sukses juga patut diteladani. Dengan begitu, apapun bentuk kesuksesan yang kita raih, bisa lebih bermakna bagi sesama.
Sumber: Milis Motivasi Indonesia

Difficulties vs God

" In times of difficulties, don't say : Oh my God, I have a big problem, but instead : Hey Problem, I have A BIG GOD, so everything will be allright."

Sumber: www.panenduit.com, Ir. EKO CAHYONO, MM

How To Make Money Online Without A Website

by: Melanie Mendelson

You don't need to have a website to make money on the Internet. Here is a proven strategy to make money online without a website:

Step 1: Find Affiliate Product

Find a product to promote where you make good commission on each sale. Generally, you will get the biggest commissions on digital products. Digital products are defined as something that is downloaded directly to a customer's computer after purchasing, like electronic books or software.

Since there is no extra cost per unit, no inventory and no shipping, the commissions are much greater than on regular "physical" goods. The most common commission on digital products is 50%. The best place to find such products is Clickbank.com.

Sign up as a reseller (also called affiliate) for a product that looks the most appealing to you. After you sign up, you will get a unique affiliate link where you need to send people to purchase the product. Your affiliate link will have a special code that will tell the product owner that it's you who referred the customer. The affiliate link code will allow your commissions to be tracked correctly and assigned to you

Step 2: Get Domain Name

Get a domain name to redirect to your affiliate link. A domain name is a .COM name (like yourproduct.com). You can get it for under $9 at GoDaddy.com. GoDaddy.com will allow you to redirect your domain name to your affiliate link at no extra cost.

So when someone types in your .COM domain in their browser, it will go to your affiliate link. The visitor will see the website with the product you promote, and the commissions will be tracked correctly.

The reason why you need a domain name is that it's memorable and it makes you look more trustworthy. Affiliate links tend to be too long and arouse suspicion. For example, most people would rather click on the link bestwidgets.com as opposed to abcwidgets.com?reseller=john

A domain name will make your affiliate link look like it's your own website. So basically, you will have a product to promote and a website to send people to and get commissions - without really having your own website.

Step 3: Drive Traffic

In order to make sales, you need to get visitors to your domain name (which will forward them to the website of the product that you resell). You can pay for advertising and hope that your profit will be greater than advertising cost, or you can use free ways to generate traffic.

The most effective way to get free targeted visitors to your domain name is by writing and submitting articles. You can write short articles on the topic related to the product that you promote. At the end of the article, you include your author bio and your domain name link.

You will then submit your articles to various websites, and allow them to publish your articles as long as your link is included. Your articles will get published in many places on the Internet, and will be advertising your affiliate link at no cost to you whatsoever. People will read your articles, like what you have to say and click on your domain name link ready to buy.Once you start getting regular sales from your articles, you can go back to step 1 and find another product to promote using this strategy. After a while, you will build up a nice source of Internet income - without even having a website.

Sumber: http://internetschool.50webs.com/index.html

Tuesday, July 17, 2007

LIFE IS SO SHORT

LIFE IS SO SHORT

SO, THINK WHAT IS GOOD,
SPEAK WHAT IS KIND,
AND TRY TO LIVE YOUR BEST,
THEN THIS WORLD WILL BE BRIGHT AND BEAUTIFUL TO YOU.

WHEN MONEY IS LOST NOTHING IS LOST.
WHEN HEALTH IS LOST SOMETHING IS LOST.
WHEN CHARACTER IS LOST EVERYTHING IS LOST.

LIVE LIKE A CANDLE,
WHICH BURNS ITSELF,
BUT GIVES LIGHT TO OTHERS.

IMPOSE YOUR OWN TERMS UPON LIFE.
IF YOU DON'T YOU WILL HAVE TO ACCEPT THE TERMS OF OTHERS.

LOOK BACKWARDS WITH GRATITUDE,
UPWARDS WITH CONFIDENCE
AND FORWARD WITH HOPE.

WHEN YOU TRULY CARE FOR SOMEONE,
YOU DON'T LOOK FOR FAULTS,
YOU DON'T LOOK FOR ANSWERS,
YOU DON'T LOOK FOR MISTAKES,
INSTEAD YOU FIGHT THE MISTAKES,
YOU ACCEPT THE FAULTS,
AND YOU OVERLOOK THE EXCUSES.

Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh tuannya.Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.' Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan dan kurang bertanggung jawab.Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan 'rumah' yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan 'rumah' kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

sumber :Unknown

Monday, July 16, 2007

Mari Berpikir Besar

"Hidup terlalu singkat untuk berpikir kecil dan berbuat hal-hal kecil"

-Disraeli-

Thursday, July 12, 2007

Change!!

If you want to change, you have to change twice...
You not only need to change the reality of your situation,
you also need to changethe perception of this reality
-The Palo Alto School-

Wednesday, July 11, 2007

Helmy "Siapa Berani" Yahya - Sukses Bisnis Si Raja Kuis

Di tengah kesibukannya Helmy yahya masih menyempatkan diri menulis novel. Triwarsana perusahaan yang kini ditanganinya mungkin adalah Production House tersibuk di Indonesia, akhir tahun ini saja mereka akan menangani 30 program acara televisi.

Tampaknya sulit mencari orang yang tidak mengenal Helmy Yahya. Tokoh pengusaha muda yang akrab dengan dunia hiburan televisi, se-abreg aktivitas kini ditekuninya. Namun kalau boleh memilih antara menjadi seorang entertainer, pembawa acara (MC), dosen, manajer, artis, penyanyi atau menjadi seorang pengusaha, Helmy yahya lebih suka jika orang mengenalnya sebagai seorang pengusaha. Karena menurutnya ter-cebur-nya ia ke dunia entertainment hanyalah sebuah kebetulan semata. Di tengah kesibukannya Helmy masih tercatat sebagai Dosen STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) untuk mata kuliah Pemasaran, Teori Akuntansi, dan Etika Bisnis, pastilah menyenangkan menjadi salah seorang mahasiswanya. Menjadi dosen adalah salah satu komitmennya yang akan terus ia lakoni, "Saya berasal dari dunia kampus, jadi saya tidak akan meninggalkannya, " ujarnya.

Semua berawal dari sebuah pertunjukan musik di STAN, Helmy saat itu bersama teman-temannya mengundang Ireng Maulana. Tampaknya Ireng Maulana sangat terkesan dengan gaya Helmy memanajemeni pertunjukan tersebut, kebetulan saat itu Ireng Maulana All Stars adalah band pengisi acara "Berpacu Dalam Melodi" yang diasuh oleh Master of Quiz Indonesia Ibu Ani Sumadi. Sejurus kemudian Helmy telah bergabung dengan Ani Sumadi Production, sepuluh tahun lamanya (kurun waktu 1989-1999) ia menimba ilmu dari Ibu Ani Sumadi, merasa dirinya harus lebih berkembang maka pada tahun 1999 ia memutuskan keluar dari Ani Sumadi Production, dan langsung mengibarkan bendera Joshua Enterprise dan Helmy Yahya Production House, keduanya kemudian dilebur dalam satu wadah Triwarsana yang merupakan perusahaan patungan antara Helmy Yahya, Joddy Suherman (ayah Joshua-red) dan Liem Sio Bok.

Redaksi Manajemen berhasil mewawancarai Helmy Yahnya, setelah pengambilan gambar Kuis Siapa Berani. Wawancara berlangsung di dalam mobil pribadinya, karena satu jam kemudian ia harus menghadiri pertemuan dengan kliennya. Helmy memilih duduk di bangku depan, seolah ia tidak ingin tampak seperti seorang bos yang duduk di kursi belakang, dan tidak akan masuk ke mobil sebelum sang sopir membukakan pintu untuknya. Mobilnya sarat dengan tumpukan buku, sebakul penuh oleh-oleh dari kota kembang buah tangan peserta Kuis Siapa Berani. Di dalam mobil juga ada Reinhard Tawas wakil Helmy di Triwarsasa yang dulu pernah dikenal sebagai komentator NBA Games di SCTV. Selanjutnya wawancara mengalir, dan Helmy yahya pun bertutur tentang perjalanan suksesnya.

Saya tidak pernah memimpikan keberhasilan ini, karena saya memimpikannya lebih berhasil dari ini, ha…ha..ha… Tidak, saya tidak pernah bermimpi, saya pikir hidup saya akan menjadi seorang professional seperti dokter atau insinyur, saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang entertainer atau memiliki perusahaan. Saya Cuma bermimpi untuk menjadi kaya. Cita-cita saya sebelumnya adalah menjadi seorang dokter, namun anehnya saya tidak pernah menempuh pendidikan yang seharusnya ditempuh untuk menjadi seorang dokter. Saya malah memilih akuntansi, karena pada saat itu saya harus mencari sekolah yang 'gratis' karena saya yakin kedua orang tua saya tidak akan pernah mampu membiayai sekolah saya. Oleh karena itu saya keluar dari IPB dan masuk STAN.

Saya menyikapi anggapan orang yang menganggap saya sekarang lebih tinggi dari kakak kandung saya Tantowi Yahya secara biasa-biasa saja, saya akui saya banyak belajar darinya. Kami sama-sama memulai dari nol, jadi saya pikir kita sama-sama mensyukuri apa-apa yang telah kami dapatkan. Sekarang mungkin saya sedikit lebih unggul dari Tanto, mungkin lain waktu kembali Tanto yang lebih unggul, bagi saya nggak ada masalah, wong bersaing dengan orang lain saja saya tidak ada masalah apalagi dengan kakak sendiri.

Saya bersyukur kepada kedua orang tua saya yang memungkinkan saya untuk meraih semua ini, ayah saya sudah meninggal dan ibu saya sudah tua dan sekarang sering sakit-sakitan. Kedua saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada istri saya tercinta, Harfansi Yahya, tanpa dukungan darinya saya tidak akan menjadi seperti sekarang, juga kepada ketiga anak saya.

Saya tidak pernah membuat pentahapan dalam mencapai apa yang kini saya dapatkan, saya bukan orang yang begitu rigid dan menyusun planning, filosofi saya mengalir saja, yang penting saya berusaha untuk jalan terus, saya berusaha agar setiap hari ada sesuatu yang bertambah. Namun demikian saya tidak pernah terkejut dengan apa yang saya dapatkan, karena apa yang saya dapatkan adalah hasil dari sebuah proses, jadi saya tidak pernah mengenal apa yang dikatakan orang "aji mumpung" atau mendapatkan sesuatu dari sebuah ketidak sengajaan. Walaupun menurut saya Kuis "Siapa Berani" itu merupakan sebuah serendipity, sebuah kebetulan yang kemudian menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.

Masa-masa ketika saya hanya menjadi dosen di STAN dengan gaji yang sangat terbatas, dengan tiga orang anak adalah masa-masa yang sulit dalam perjalanan karir saya, saat-saat seperti inilah saya mendapatkan pelajaran kehidupan. Masa kecil saya sangat memprihatinkan, saya tidak pernah minum susu, tidak pernah mengenal sabun mandi, tidak pernah mengenal shampoo, baju pun seadanya, celana saya hanya dua hingga tiga potong saja, seringkali saya bermain dengan bertelanjang dada, tidak ada yang istimewa, saya lebih banyak belajar di jalanan. Itu juga yang dialami oleh keempat saudara saya yang lainnya termasuk Tanto, kehidupan yang sangat memprihatinkan inilah yang kemudian memotivasi kami untuk menggapai kesuksesan.

Ayah kami senantiasa mengatakan, "Jangan keduluan gaya daripada penghasilan. " Jadi sebelum berhasil jangan gaya-gayaan dulu namun jika sudah sukses mau gaya apapun silakan saja. Satu lagi yang saya ingat, kedua orang tua kami adalah orang tua yang tidak dengan mudah akan memenuhi apa yang kami minta, mereka baru mau memberikan sesuatu, setelah kami anak-anaknya melakukan sesuatu untuk mendapatkannya. Kenyataannya pahit di masa lalu inilah yang kemudian menjadi semacam bekal untuk menghadapi keadaan sesulit apapun, dan saya selalu mengatakan apa yang saja dapatkan sekarang adalah akumulasi dari kerja keras dan keprihatinan yang telah saya lalui selama ini.

Dari setiap kegagalan saya selalu dapat menarik pelajaran darinya, seperti ketika banyak orang yang mengatakan Film "Joshua oh Joshua" gagal, namun menurut saya tidak. Karena ternyata ketika film itu ditayangkan di televisi pada malam tahun baru ratingnya 17, dan itu adalah rating tertinggi, lebih tinggi dari acara yang dikemas secara khusus dengan biaya yang tinggi pada malam yang sama. Produser film Joshua oh Joshua masih kerap menghubungi kami, namun kami sendiri yang merasa kapok' . Karena kita harus tahu diri, karena di film terlalu banyak menyita waktu. Dan pada awalnya ketika kami menggarap film itu tak lain sebagai bentuk apresiasi kami kepada perfilman nasional, itu saja.

Saya selalu bersiap diri untuk mengantisipasi kegagalan, bersiap diri untuk menghindari kegagalan. Misalnya saya ditunjuk untuk membawakan acara yang sama sekali baru bagi saya, tentunya akan menyebabkan rasa nervous, dan untuk menghilangkan rasa itu saya mempersiapkan diri. Contoh lainnya ketika saya beberapa saat yang lalu ditantang oleh Renny Jayusman untuk menyanyikan lagu-lagu rock di Hard Rock Café, jujur saya akui ini adalah sesuatu yang baru bagi saya, dan jika selama ini saya kerap menantang orang di Kuis Siapa Berani, lalu mengapa saya harus mundur jika saya mendapatkan tantangan. Saat itu ada rasa takut di diri saya jika saya akan gagal.

Bahkan Tanto marah besar kepada saya ketika saya menerima tantangan itu, bagi Tanto buat apa saya mempertaruhkan reputasi saya untuk hal yang menurut Tanto tidak patut untuk dilaksanakan. Menurut saya satu-satunya menjawab tantangan itu adalah dengan mempersiapkan diri, bukan malah lari, dan Alhamdulillah saya berhasil, setelah pertunjukan itu saya berhasil mendapatkan kontrak, saya langsung kontrak untuk rekaman, saya juga mendapatkan kontrak untuk sebuah acara musik di televisi.

Kita membutuhkan tantangan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik, dan jika Anda dihadapkan pada sebuah tantangan jangan mengelak dari tantangan itu, namun cobalah sekeras mungkin untuk menjawab tantangan itu, belajar dan berlatihlah secara terus menerus, dan ini yang saya lakukan.

Jika Tanto dikenal pertama kali lewat Kuis Gita Remaja, maka saya dikenal oleh khalayak luas lewat Kuis Siapa Berani, walaupun sebelumnya saya juga telah terlibat dalam banyak acara olahraga seperti NBA Games. Pengalaman saya membawa acara olahraga juga menarik, karena di sana saya bersama dengan Agus Maulo dan Reinhard Tawas seperti membawa genre baru. Karena kami membawakan acara olahraga tersebut dengan emosi yang baru, kami biasa berteriak, atau melakukan hal lainnya yang tidak pernah kita temui pada acara serupa di waktu-waktu sebelumnya. Saya juga sempat mendapatkan kritik, karena saya berbicara dengan speed yang tidak wajar, namun saya bilang kepada mereka inilah sport, inilah basket ball semuanya berlangsung cepat. Dan Anda lihat sekarang hampir semua pembawa acara olahraga telah berubah, saya senang jika saya bisa membawa sebuah perubahan.

Saya juga butuh sekali tim yang baik untuk mendukung karir saya dan tentunya untuk kepentingan Triwarsana. Saat ini Triwarsana telah menangani 17 program acara televisi, dan di akhir tahun nanti Insya ALLAH akan menjadi 30 program acara. Karena bagi kami melakukan semua ini adalah tuntutan agar kami dapat terus berkembang, dan saya tidak pernah ambil pusing jika ada orang yang kemudian menganggap saya greedy. Tim saya kini berjumlah 70-an orang. Anda bayangkan setiap program setidaknya harus ditangani oleh 5-6 orang, ini artinya tim saya telah bekerja dengan baik. Alhamdulillah saya tidak pernah dibuat pusing atau frustasi memikirkan segala sesuatunya agar dapat berjalan seperti yang kami harapkan, karena saya percaya tim saya sangat mengetahui apa yang mereka lakukan.

Kepercayaan adalah kata kuncinya, dan saya bersyukur seluruh tim saya adalah anak-anak muda yang dapat dipercaya, dan mereka bekerja selama 24 jam, mereka juga melakukan hal ini dengan hati yang tulus, mungkin saya telah menginspirasi mereka. Uniknya tidak ada satu pun dari anggota tim saya yang berlatar belakang dunia broadcast, termasuk saya yang berasal dari disiplin ilmu akuntansi, namun karena kita telah komitmen untuk terus belajar maka kami sebagai team work dapat dikatakan berhasil. Tidak berlebihan jika kemudian saya mengatakan, "Jika Anda ingin menyaksikan secara langsung the magic of team work lihatlah bagaimanana kami bekerja."

Saya baru bisa tidur jam 12 malam. Biasanya saya menyempatkan diri untuk berenang sebentar antara 10 hingga 15 menit, bagi saya saat seperti ini adalah saat saya dapat melakukan relaksasi, sehingga kepenatan seharian bisa saya tuntaskan. Setelah itu saya lanjutkan dengan membaca buku. Aktivitas saja buka dengan melaksanakan Shalat Subuh. Jam 8 pagi saya harus sudah berada di Indosiar untuk Kuis Siapa Berani. Anda bayangkan dengan 17 program acara, kadang saya harus menyusun waktu sedemikian rupa agar saya bisa menyaksikan proses pengambilan gambar dari ke-17 program tersebut. Belum lagi dengan 6-7 kali meeting dalam seharinya. Malam harinya saya juga kerap didaulat untuk menjadi MC pada acara-acara tertentu. Dan saya bersyukur masih dapat mengaturnya dengan baik, sehingga tidak ada satupun yang tertinggal, terutama perhatian saya kepada keluarga saya, bagi saya ini adalah prioritas.

Sumber: Milis Motivasi Indonesia

Bob Sadino – Juragan Agrobisnis

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.

Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.

Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya, dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.

Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.

Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.

Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.

Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan. Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya.

Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan profesional.

Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.

Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

Sumber: Milis Motivasi Indonesia

Dewi Motik Pramono

Tahun 1991 adalah tahun penuh arti bagi Dewi Motik. Betapa tidak, tahun inilah dia mendapatkan cobaan yang cukup berat dan sulit. Oleh seorang warga Amerika, ia dituduh anti kenaikan upah buruh. Tuduhan yang diberikan kepadanya, tidak tanggung-tanggung bertanya, fotonya disebar-luaskan di seluruh penjuru dunia sebagai profil wanita penekan buruh dari Indonesia. Akhir-akhir ini Dewi Motik sering menjadi sorotan pembicaraan masyarakat. Selain hal semacam di atas, ia memang termasuk tokoh yang acap kali menjadi pembicara di berbagai forum, juga aktif di berbagai kepanitiaan secara akbar semacam Festival Istiqlal. Yayasan Putri Ayu yang dipimpin dan didirikannya sejak tahun 1981, menjadi perdebatan nasional. Sampai sekarang pemilihan putri ayu sudah terlaksana 11 kali memperebutkan piala Ibu Tien Suharto. Pemerintah pun seperti tidak keberatan kalau Yayasan Putri Ayu, mengirim pemenang tahun 1991 (gadis keturunan Suku Dayak – Kalimantan) pada acara Miss Universe ke Bangkok.

Disamping itu, belakangan ini juga, Dewi Motik berhasil melakukan ekspansi bisnisnya. Dia bekerjasama dengan Departemen Transmigrasi membuka areal seluas 5000 ha di Sumatera Selatan. Di sana mereka membuka lahan PIR yang diperbaharui dengan dana dari Bank Dunia. Kesuksesan lain: tahun 1991, Dewi Motik berhasil merampungkan pembangunan IWAPI berlantai 4 di Kali Pasir, Jakarta, sebagai perwujudan perjuangannya mengembangkan ketrampilan kaum wanita Indonesia. Semua itu dilakukannya demi kesejahteraan kaum hawa itu secara khusus, dan kesejahteraan bangsa secara umum.

Banyak hal yang terjadi pada diri Dewi Motik. Semua itu merupakan hasil dari deposito pengalaman dan perjuangannya bekerja keras sejak masih Remaja. Kesuksesan itu juga, membawa Implikasi tertentu, kasus tuduhan Amerika di atas tadi sebagai salah satu Contohnya. Lepas dari itu semuanya, banyak hal yang perlu dipelajari dari diri seorang wanita Indonesia super aktif ini, setidaknya, sebagai bahan perbandingan bagi Remaja putri khususnya, dan bagi generasi muda umumnya.

Sejak umur 14 tahun, Dewi Motik (Sri puspa Dewi Motik) sudah terbiasa mempunyai uang sendiri. Banyak cara yang dilakukannya untuk mendapat uang. Contohnya, main sulap. Ketika beliau masih Sekolah Dasar di Menteng, Jakarta Pusat, bersama teman-teman sebayanya, sangat menggemari main sulap yang dilakukan oleh seseorang Om dekat sekolah mereka. Om pemain sulap itu di mata Dewi Motik, luar biasa. "Sudah disenangi orang dapat duit lagi," katanya mengenang masa-masa indah itu.

Dewi Motik mendatangi rumah Om itu dan meminta diajari main sulap. Rahasia om itu merubah sapu tangan menjadi kucing, bunga jadi uang, akhirnya dengan mudah diketahui Dewi Motik. Dari permainan sulap ini, Dewi Motik yang lahir 10 Mei 1949 itu, bisa menyenangkan orang sambil mendapat uang. "Orang tua saya tidak melarang main sulap, asal kegiatan saya itu tidak melanggar kaidah agama dan tidak menentang norma masyarakat," ujarnya. Masa Remaja Dewi Motik penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Bukan saja karena orang tuanya termasuk kelas menengah saat itu, tetapi lebih karena apa saja yang dilakukannya tidak mendapat pengawasan yang berlebihan dari orang tua. Keinginannya untuk mengetahui bermacam-macam hal, termasuk main sulap di atas, menyebabkan banyak temannya menyebutkan over acting.

Sejak usia itu, Dewi Motik memang sudah memperlihatkan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan di tengah teman-temannya. Ia disenangi karena ia bisa memperjuangkan kepentingan teman-temannya, juga karena ia relatif bisa meminjamkan uang atau mentraktir kawan-kawannya itu. Tidak sedikit yang membencinya, namun alasan membencinya itu, terutama karena Dewi Motik punya banyak kelebihan. Termasuk kelebihannya meraih simpatik banyak teman pria sekelasnya. Seringkali sikap Dewi Motik tidak perduli dengan keadaan, ia melihat laki-laki itu sama saja dengan perempuan, mempunyai otak, punya tenaga, dan berperasaan. Bukan hanya kaum wanita yang sering kalah bersaing dengan dia, tetapi juga teman-teman prianya.

Apalagi, Dewi Motik sebagai keturunan orang Palembang, mempunyai kulit putih yang mulus. Sosoknya yang tinggi semampai disertai dengan geraknya yang menarik dan tidak berkelebihan, menjadikannya pusat perhatian orang setiap kali ia hadir dalam sebuah pertemuan. Kecantikannya semakin lengkap dengan rambut panjangnya yang sampai sekarang dipelihara dengan baik. Itulah sebabnya Ikatan Mahasiswa Jakarta pada tahun 1968, memilih Dewi Motik sebagai Ratu Luwes. Wajar kalau kemudian banyak pria yang dekat dan menjajal kemampuan merebut hatinya. Namun, baginya, sikap teman-teman pria itu merupakan peluang emas yang perlu dimanfaatkan. Lalu, ia menawari mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Tentu saja, banyak di antara mereka yang patuh.

Kendati mereka termasuk keluarga kaya, namun ayahnya ingin melihat anaknya hidup mandiri. Bisa melakukan apa saja yang bersifat positif. Ayah Dewi Motik bernama Basyaruddin Rahman Motik, seorang pengusaha ekspor impor yang terkenal di zamannya. Ia tidak melarang Dewi Motik mencari duit. Ia sangat mendukung segala macam kegiatan Dewi Motik asal berkaitan dengan kemajuan dan kemandirian. Praktek semacam inilah yang banyak memberi warna pada diri Dewi Motik, anak ke-4 dari 9 bersaudara itu. Ketika Dewi Motik belajar Bahasa Inggris di Kedutaan Perancis, ayahnya senang sekali. Itulah kelebihan Dewi Motik, di masa remajanya, mampu bicara dalam bahasa Inggris, Walau pengucapannya masih banyak yang salah.

Belajar dari sikap ayahnya itu, Dewi Motik tidak setuju pada orang tua yang melarang anaknya cari duit. "Apa salahnya, sambil Sekolah, juga mencari uang?" Menurut Dewi Motik, anak-anak akan berkembang cepat apabila bidang yang dipilihnya itu sangat disenangi. Ia menyarankan, orang tua sebaiknya memilih bidang kegiatan yang juga disenangi anak-anak mereka. Tatkala Dewi Motik berumur 17 tahun, ia mendapat kiriman majalah Remaja "Seventeen" dari kakaknya (Kemala Motik) yang lagi belajar di Amerika Serikat. Dalam majalah itu, Dewi Motik melihat satu disain sepatu yang sangat menarik. Timbul ide untuk membuatnya, lalu, ia pun mencari tukang sepatu.

Kebetulan di belakang gedung SMA-nya (SMA Teladan Setia Budi) ada tukang sepatu. Setelah mengetahui berapa biaya yang diperlukan. Dewi Motik mengambil tabungannya dan memberi modal kepada tukang sepatu itu. Dengan modal Ro. 2.500 sepasang, Dewi Motik sukses menjual puluhan sepatu itu kepada teman-temannya dengan harga Rp. 5.000 sepasang. Ia gembira, karena disain yang dipilihnya disenangi teman-teman SMA-nya. Ia bangga karena perhitungannya tepat dan mendapat untung yang lumayan pula.

Di rumah, Dewi Motik suka membantu ibunya memasak. Mereka memasak kue bersama. Ibu Dewi Motik sering ketemu dengan istri-istri pegawai kedutaan, terutama kedutaan Amerika Serikat. Dari ibu-ibu itu, Ibu Dewi Motik mendapatkan pengalaman dan juga mendapat sebagian bahan-bahan kue yang enak. Suatu ketika, orang Kedutaan minta dibuatkan kue yang enak, Dewi Motik memanfaatkan kesempatan itu. Setelah mendapat modal, ia pun membuatnya. Hasilnya Dewi Motik mendapat uang. Ibunya tidak marah. Kegiatan masak memasak ini dilakukannya terus menerus. Ini pula yang menyebabkan Dewi Motik terpilih sebagai Ketua Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak Depdikbud (1984 – 1987 ; 1987 – 1990). Selanjutnya, pada tahun yang hampir bersamaan Dewi Motik terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat (1987 – 1999). Kebiasaan Dewi Motik untuk bekerja dan mencari uang sendiri, terus berkembang. Ketika pekan raya Jakarta yang kedua, ia menjadi penjaga salah satu stan di pekan raya itu. Orang tuanya membolehkannya.

Pada tahun 1970, Dewi Motik mulai kuliah di IKIP Rawamangun. Ia memilih jurusan pendidikan, karena baginya profesi guru itu adalah profesi yang mulia. Apalagi ayahnya pernah menjadi guru di Taman Siswa. Saat itu guru sangat terhormat di masa masyarakat. Di kampusnya, kebiasaan Dewi Motik tak pernah ketinggalan. Ia menjual kue dan sepatu kepada penghuni dan pengunjung kampus. Setelah menyelesaikan sarjana mudanya, Dewi Motik memperdalam ilmunya ke Amerika Serikat. Ia mengambil Jurusan Seni Rupa Florida International University, Miami, USA (1971 – 1974). Ia merantau ke negeri orang dengan modal take and give.

Kalau nggak ada uang cukup dengan memberi perhatian atau sapaan. Ketemu Satpam, tak ada salahnya kalau di beri sapaan. Dari Indonesia, Dewi Motik membawa sejumlah souvenir sebagai hadiah kepada roang-orang disana. Ia merasa bahwa ia orang asing di Negara Paman Sam itu. Souvenir yang dibawahnya antara lain: patung Bali, perhiasan dari tulang, manik-manik. Teman-temannya se-asrama sangat suka dan ingin mendapatkan hadiah-hadiah itu. Dibeli dengan harga berapa pun mereka mau. Keinginan orang-orang Bule itu merupakan peluang bagi Dewi Motik. Otaknya mulai berputar. Dia jalan-jalan ke toko-toko yang menjual barang-barang asal Asia yang mirip perhiasan dari Indonesia. Ia melihat di tempat penjualan souvenir Philipina dan Thailand, banyak yang mirip. Dewi Motik membeli barang-barang itu, lalu merubah bentuknya sedikit sehingga mirip dari Indonesia, lalu di jualnya kepada para bule-bule yang "gila" perhiasan Indonesia itu.

Di kampusnya ia buka pameran barang-barang perhiasan. Disebutnya "Oriental Bazar" . Pengunjungnya membludak, order banyak yang masuk. Acara itu sangat sukses. Dari pameran dan bazaar ini Dewi Motik tentu saja mendapatkan banyak uang.

Ketika musim libur tiba. Dewi Motik mencari kesibukannya, dia menjadi pelayan di salah satu keluarga di Amerika Serikat. Ia ingin merasakan bagaimana caranya menjadi pelayan itu. Seumur-umur ia selalu ditemani pembantu. Sekali-sekali ada keinginannya merasakan bagaimana menjadi pelayan. Ia bekerja sebagai baby sitter di salah satu keluarga di sana.

Disamping itu Dewi Motik juga pernah menjadi waitress di Howard Johson Restoran. Di situ ia mendapatkan pengalaman bagaimana cara orang Amerika menyiapkan makanan. Makanan apa yang sangat mereka gemari, menjadi pengalaman berharga buat Dewi Motik. Lebih dari itu, ia juga mendapat duit. Dengan duit itu, liburan ke Eropa (sesuai anggaran dari Ayahnya), bisa diperpanjang sampai ke Mexico. Ketika ayahnya tahu hal itu, ayahnya tentu saja kaget.

Ada cerita menarik ketika Dewi Motik menjadi pekerja sebagai waitress di Howard Johnson Restoran itu. Ia tidak memiliki Social Security Number (SSN). Mendapatkan itu harus ditest lebih dahulu. Dewi Motik malas mengikuti prosedur itu karena masih diperlukan biaya dan juga belum tentu lulus. Dengan modal postur tubuhnya yang tinggi dan warna kulitnya yang putih ia mencoba membaur di barisan orang-orang Cuba yang mirip dengan dirinya. Orang-orang Cuba dianggap yang berpengalaman dan pasti sudah punya SSN, itulah yang menyebabkan Dewi Motik lolos dari pemeriksaan, bisa kerja dan mendapat dolar yang lumayan.

Dewi Motik sempat 4 tahun di AS, ia menimba banyak ilmu di sana, ia juga mendapat banyak pengalaman yang berharga. Selang waktu inilah yang banyak memberi pengaruh pada hidupnya sesudah itu. Tahun 1974 ia kembali ke Tanah Air. Ia membantu ayahnya, meneruskan usaha ekspor-impor. Dewi Motik untuk pertama kali menjadi pedagang semen. Saat itu belum ada pabrik semen di Indonesia. Ia juga menjadi agen mobil Merk Datsun dan agen sepeda.

Tahun 1974-1975, Dewi Motik menjadi agen semen. Untuk mengambil semennya, ia mondar mandir menjumpai Pak Onggok dari PT Ratu Salju ke Pluit. Denga pakaian blue jeans dan mengendarai mobil pick up, Dewi Motik masuk ke daerah penjualan semen yang asal Korea itu. Rata-rata yang kesana adalah keturunan Cina. Dewi Motik dianggap Cina. Ia juga memang pura-pura jadi orang Cina. Karena ia pada bulan Ramadhan melakukan ibadah puasa, maka ia dipanggil Mualaf Cina yang masuk Islam. Saat itu ia agak sedih mendengar istilah itu.

Dalam kegiatannya sebagai pedagang itu, Dewi Motik masih menyempatkan dirinya ikut kegiatan persatuan Wanita Indonesia. Juga ikut kadin. Ayahnya kemudian meninggalkan bisnis ekspor-impor, berpindah ke bisnis sewa menyewa rumah. Sehingga Dewi Motik mesti lebih konsentrasi pada bidang eksport-impor itu.

Rupanya kegiatan di atas belum cukup buat Dewi Motik, ia juga menyisihkan waktunya untuk mengajar di lembaga pendidikan milik Ikaran Sarjana Wanita Indonesia. Belakangan, di beberapa tempat lain ia juga mengajar. "Sayang kalau ilmu ini tidak dibagi-bagi buat orang lain," ujarnya.

Dampak dari pikiran dan sikapnya itu. Dewi Motik diminta sebagai pembicara dibanyak forum. Ratusan kali ia menjadi pembicara di berbagai seminar. Ia biasanya mengulas masalah kewiraswastaan, kemandirian, etika berbusana, dll. Bahkan pernah sekali ia diminta oleh Kedutaan Belanda untuk menghadiri seminar di Curasao, Amerika latin, bekas jajahan Belanda. Mereka berangkat kesana selama 36 jam perjalanan. Capek sekali. Tiba di Curasao pukul lima pagi waktu setempat.

Sehubungan dengan penampilan Dewi Motik di berbagai forum sebagai speaker, mengharuskan ia memakai pakaian dengan model-model menarik dan maju. Akibatnya ia jadi panutan. Sebelum itu, pada tahun 1974, Dewi Motik pernah dinobatkan sebagai Top Model of The Year oleh sebuah Yayasan pengembangan mode. Tahun 1976, Dewi Motik bersama kakaknya Kemala Motik, melakukan sebuah terobosan yang sangat penting bagi kaumnya. Mereka mendirikan wadah bagi pengusaha wanita. Mereka sebut Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Melalui lembaga ini, mereka ingin menjalin kerjasama antara sesama pengusaha wanita Indonesia. Di samping itu, mereka juga mencoba meningkatkan ketrampilan mereka sebagai pengusaha, sambil mengajak lebih banyak lagi wanita lainnya untuk bekerja dan mencari nafkah serta berusaha memperluas kesempatan kerja bagi orang lain.

Kesibukannya sebagai pengusaha, keaktifannya sebagai pengajar, dan tugasnya sebagai pimpinan organisasi, mengharuskan Dewi Motik selalu berusaha mempersiapkan sesuatu sebelum acara atau peristiwa terjadi. Mulailah ia terbiasa membuat skedul kerja, membuat rencana kerja, membuat tulisan makalah dan penjelasan tertulis. Kebiasaan baru ini, mengantar beliau untuk menjadi seorang penulis. Maka dari tangannya, keluarlah sebuah karya tulis. Yang pertama; Cintaku Tuhanku (kumpulan sajak). Kedua, Yang sopan yang santun. Etika berbusana dan pergaulan pada umumnya, adalah bukunya yang ketiga.

Ia mengaku bahwa rampungya tulisan itu, sangat dibantu oleh dua rekan wartawati, Titi Juliasih dari Mutiara dan Mary Zein dari Kompas. Baginya, wartawan sangat bermakna. Ia adalah ibarat ajinomoto dalam makanan kita. Tanpa wartawan dengan karya-karya tulis mereka rasanya kehidupan belum pas. Atas komentarnya, ia mendapat kiriman 1 karung ajinomoto. Dewi Motik masih mampu menyisihkan waktunya untuk menulis di banyak media, di Pelita, Surabaya Post, Famili, Femina dan beberapa media lainnya.

Aktivitasnya sebagai pengusaha, sebagai guru dan penceramah, aktifis organisasi, penulis buku dan kolumnis beberapa media, menyebabkan Dewi Motik dikenal secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat. Beberapa tahun kemudian, sebuah lembaga menobatkannya sebagai Wania Karir Ideal tahun 1977. Empat tahun sesudah itu, ia dinobatkan sebagai wanita popular. Kesenangannya memakai busana yang baik dan sopan setiap hari, mendorong dia menulis etika berbusana di atas, dan karena kegiatan itu pula ia terpilih sebagai wanita berbusana terbaik tahun 1983. Enam tahun sesudah itu. Dewi Motik terpilih sebagai wanita executive berbusana terbaik.

Dewi Motik amat menjaga tata kesopanan, ia tahan kerja keras dari pagi hari sampai tengah malam. Kalau sudah capek, ia juga bisa tidur dimana saja, sepanjang tidak mengganggu situasi. Ia mengaku bisa tidur pulas bila sedang dalam penerbangan dari Amsterdam-Singapura.

Kini, ia bersama suaminya tercinta sangat bahagia dengan dua putera puteri mereka. Anak pertama bernama Moza kelas III SMA sedang anak yang kedua adalah Adimza kelas I SMP Al Azhar. Suaminya, Pramono Soekasno, dikenalnya sejak mereka masih SMA, lewat acara Pesta Dansa Barata. Pria kekar turunan Solo itu bekerja di Pertamina. Mereka pacaran selama 9 tahun dan akhirnya kawin 9 Mei 1975.

Tahun 1977, Dewi Motik menjadi Ketua Iwapi Jaya. Kiatnya memimpin wanita pengusaha di DKI adalah dengan pendekatan kebawah. Kalau ada pengurus dan anggota yang sakit. Dewi Motik mengajak yang lain untuk membesuk. Demikian juga kalau ada acara pribadi pengurus dan anggota, yang lain mesti datang. Pendekatan selanjutnya adalah melakukan rapat di rumah atau di tempat usaha pengurus atau anggota. Hal ini penting, yang di datangi mendapat kehormatan karena orang datang ke rumahnya atau ke tempat usahanya. Pengurus langsung mendapat laporan tentang perkembangan dan kelemahan usaha anggotanya. Keuntungan lain: biaya pertemuan tidak masuk beban organisasi.

Pada umurnya yang ke 33, tahun 1982. Dewi Motik terpilih sebagai Ketua Umum IWAPI. Dalam memimpin organisasi, ia tidak suka marah, tapi sangat sedih kalau generasi muda itu tidak mau belajar dan sukanya santai saja. Banyak generasi muda di mata Dewi Motik agak kurang memberi perhatian untuk merancang masa depan mereka.

Sebagai contoh, ia sedih pada generasi muda yang bekerja sebagai pemborong gedung IWAPI berlantai 4 itu. Gedung bernilai 750 juta itu tidak dikerjakan dengan baik. Tehelnya nggak lurus, plafonnya juga banyak yang bengkok. Sudut-sudut betonnya terlihat kurang rapi, catnya tidak merata.

"Padahal gedung ini merupakan pusat kegiatan IWAPI, pusat pendidikan dan latihan IWAPI, juga tempat beroperasi koperasi IWAPI. Kalau mereka tidak sukses mengerjakan gedung ini, bagaimana orang lain bisa mempercayakan mereka membangun gedung baru lagi," tambah Dewi Motik agak emosi.

Setelah tamat dari IKIP tahun 1985, Dewi Motik langsung ambil S2 tahun 1988 ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Pusat. Dia satu-satunya wanita disitu. Ia tidak merasa risih, karena baginya pria atau wanita sama saja. Nilai ini juga berlaku dalam keluarga mereka, posisi laki-laki sama dengan wanita. Tokoh wanita yang jadi idolanya tidak ada. Yang ia kagumi hanya Nabi Muhammad. Kalau pun ada tokoh Kartini, kehebatannya sebetulnya hanya pada penalarannya, ujar Dewi Motik. Menurutnya, Kartini mempunyai kelebihan untuk memprediksi apa yang akan terjadi jauh ke depan, seperti Alvin Tofler si peramal dari Amerika Serikat itu.

Peristiwa penting dalam sejarah kewiraswastaan Dewi Motik, terjadi tatkala Rombongan Delegasi Perdagangan Indonesia berangkat ke Eropa. Dalam rombongan yang dipimpin oleh Menteri Prof. Dr. Soemarlin, Dewi Motik ikut melihat pabrik garment di kota Manchester, Inggris. Ia melihat bahan pabrik garmen seperti itu bisa juga dibuat di Indonesia. Sekembalinya dari sana ia langsung membangun pabrik garment di tanah mereka yang kosong di Pulo Gadung (1981), PT Arrish Rulan. Perusahaan yang memproduksi jeans dan jacket ini berdiri di atas tanah seluas 5.000 m2, mempekerjakan karyawan 700 orang.

Tujuh tahun kemudian ia juga bersama keluarganya yang lain membangun pabrik garment yang kedua di Tanjung Priok (PT Fauzi Dewi Motik). PT ini memiliki karyawan 300 orang. Bangunannya adalah gudang yang tidak dimanfaatkan sebelumnya. Luas tanahnya 5000 m2.

Atas kegiatan usahanya itu, dibarengi dengan keaktifannya sebagai pembicara di berbagai forum, dan tulisan-tulisannya. Presiden RI Jenderal (purn) Soeharto, atas nama pemerintah menyerahkan penghargaan kepada Dewi Motik sebagai "Orang Muda Yang Berkarya". Tepat pada Upacara puncak HUT Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1988 di Balai Sidang Jakarta.

Makin banyak usahanya, makin intensif kegiatannya, ia juga mendapat untung yang semakin banyak, tapi ia merasa ada yang belum beres. Ia berpikir kurang bagus kalau hanya menerima saja, sebaiknya memberi juga diintensifkan. Lalu, pada HUT yang ke 40 tahun 1989, Dewi Motik mendirikan De Mono. Sebuah lembaga pendidikan ketrampilan dan kewiraswastaan yang komplit.

Bersama Arleen Djohan wirawan, SH menyiapkan semua keperluan sekolah itu. Tepat hari ulang tahunnya, 10 mei 1989, Gedung De Mono yang berlantai IV itu diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI, DR Arifin Siregar. Saat itu banyak pengusaha terkenal hadir, seperti Bob Sadiro, dll. Artis juga banyak yang hadir, acaranya sendiri dipandu Koes Hendratmo. Tentu saja, sebagian besar pengurus IWAPI datang.

Mata pelajaran pada lembaga pendidikan ini antara lain: kerja praktek dalam merintis pembukaan usaha di bidang perdagangan dan ekonomi, kepemimpinan, kewiraswastaan, pemasaran, perpajakan, perbankan, psikologi, dll. Mata pelajaran itu, diteruskan acara tatap muka dengan pengusaha nasional terkemuka dan pimpinan bank-bank pemerintah dan swasta.

Nama De Mono adalah singkatan dari namanya dan nama suaminya. De-wi Motik dan Pra-mono. Dan istilah De Mono ini adalah nama Dewi Motik dalam surat cintanya setiap kali mengirim kepada mantan pacarnya Pramono puluhan tahun yang lalu. Ide pendirian De Mono pada awalnya timbul karena sebelumnya Dewi Motik sering mendapat surat cinta. Banyak sarjana yang minta pekerjaan padanya. Bahkan banyak orang tua yang suka nitip anaknya dicarikan pekerjaan. Awalnya senang bisa bantu cari kerja. "Namun lama-lama nggak enak lagi, kewalahan," uangkapnya kesal.

Dewi Motik pernah memberi ceramah di tengah-tengah 200 sarjana pengangguran. "Saat itu saya tergerak untuk mencari pekerjaan buat mereka, tapi pekerjaan apa, dan mereka bisa apa?" gumam Dewi Motik dalam hati. Di Iwapi punya pengalaman mendidik ibu-ibu untuk menjadi pengusaha kecil. "Kalau ibu-ibu RT saja bisa, masa sih sarjana tak bisa?" bisik Dewi Motik memperkuat sikapnya mendirikan sekolah kewiraswastaan.

De Mono kini telah melepaskan hampir 1000 orang alumninya. Sebagian besar telah berhasil pula membuka usahanya. Mereka sering mengundang Dewi Motik untuk meresmikan pembukaan usaha mereka itu. "Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya ketika saya sedang meresmikan usaha rintisan alumni De mono," ungkap Dewi Motik penuh kebanggaan.

Kunci untuk bisa sukses sebagai seorang wiraswasta menurut Dewi Motik, harus mampu merubah mental lebih dulu. Sesudah itu, berani mengambil risiko. Lalu, risiko itu diperkecil. Untuk itu, secara terus menerus harus mencari peluang, dan Action "Bila pipi kiri benjol, kasih pipi kanan. Kalau sudah lihat tembok jangan benturkan kepala. Kalau juga mau, itu namanya goblok," ujar Dewi Motik. Memulai sesuatu dengan positivie thinking dan mempunyai keyakinan sukses adalah nilai-nilai yang selalu diajarkan Dewi Motik kepada anak didiknya.

Akhir September 1991 yang lalu, Dewi Motik diminta oleh Panitia Peringatan HUT HP PLSM yang ke XIV untuk berbicara di depan para pimpinan PLSM di Gedung YTKI. Menurut Dewi Motik, inti kewiraswastaan ada dua. Pertama, harus mempunyai jati diri, yakin akan kemampuan sendiri, tahu ke arah mana mau dituju, tidak malas, tidak cepat marah, dan kerja keras. Kedua, inovasi/kreatif, harus berani memulai, mampu menghasilkan yang baru.
Kalau sudah memiliki kedua inti kewiraswastaan itu, kata Dewi Motik dalam ceramahnya yang dimoderatori oleh Ketua Umum HP PLSM itu, maka turutilah pedoman di bawah ini. Buatlah program yang sederhana, praktis dan jelas. Persiapkan semua strategi dan kiat-kiat. Action secepatnya. Jangan lupa kerjasama dengan orang lain. Sekali-sekali jadi anak buah, mau mendengar orang lain. Learning by doing. Antisipasi semua gejala perubahan, jangan statis. Disiplin diri, konsisten. Untuk memecahkan masalah, berfikirlah secara bergantian dari mikro ke makro atau sebaliknya.

Dalam perjalanan hidupnya. Dewi Motik selalu merasakan kesenangan dan kesedihan silih berganti. "Itulah kehidupan," katanya. Ia mengaku banyak sekali problem yang ia jumpai sehari-hari. Ia selalu mengambil sikap tenang. Lalu berfikir mencari pemecahan yang paling baik. Tapi sehebat-hebatnya risiko yang ia hadapi ia tak pernah gentar, ia hanya takut sama Tuhan.

Ketika ia masih SD, secara terpaksa ia harus membawa jenazah yang berdarah-darah. Karena familinya itu mati dalam kecelakaan perjalanan semobil dengannya. Ia hadapi situasi itu, dan ia sendiri lolos dari musibah itu. Pengalaman yang cukup mencekam itu sangat membekas dalam ingatannya. Dalam situasi apa saja dan dimana saja, sesuatu yang fatal bisa terjadi pada diri kita, katanya. "Yang iri, yang benci, yang marah dan yang ingin mencelakakan kita kemungkinan ada, tapi kalau kita sudah menyerahkan diri kepada Tuhan, mengapa kita mesti takut?" tanya Dewi Motik. Toh kehidupan kita, kemampuan kita ini, adalah pinjaman dari Tuhan, ungkap Dewi Motik agar berkhotbah. "Kalau ada masalah, segera lapor Tuhan dan cepat mengambil keputusan, itulah kebiasaan yang baik," ujarnya.

Dua tahun lalu, kuota ekspor garment dilarang masuk AS, ia menderita kerugian. Lalu bersama pengusaha garment lainnya mereka bekerjasama dengan pemerintah mencari pemecahannya. Sekarang sudah tak ada masalah kuota lagi. "Untuk meraih sukses, kita harus kreatif, lalu menyusun konsep sederhana dan praktis, terus action," ujar Dewi Motik mengungkapkan kitanya mencapai keberhasilan. "Jangan bikin ruwet, capek, jangan lama-lama, peluang bisa hilang," pesannya kepada orang yang menanyakan apa yang dibutuhkan untuk memulai berusaha.

Peristiwa yang baru menghadangnya, adalah terbitnya post card dengan kata-kata yang sangat merugikan dirinya. Fotonya ditaruh di post card itu, dituduh sebagai anti kenaikan upah buruh oleh seorang Amerika. Menghadapi ini, Dewi Motik mengambil sikap tenang. Sebab, ia sendiri tidak paham apa maksud orang Amerika itu. Apakah ini persoalan politik global atau persoalan pribadi, tak jelas. Sampai sekarang, Dewi Motik belum bisa mengetahui apa tujuan pembuatan post card itu, dan siapa yang merekayasanya. Banyak pihak yang menganjurkannya ke pengadilan. Namun, Dewi Motik masih mengambil sikap tenang. "Ini bukan peluang bisnis, jadi tidak perlu actionnya cepat," ujarnya memberi keterangan.

Akhirnya ia membawa persoalan itu ke pengadilan setelah dipikirkan secara matang. Banyak pejabat mau berdiri di belakangnya namun, karena si Amerikanya minta maaf, Dewi Motik merencanakan pembatalan tuntutan itu. "Orang yang minta maaf perlu dimaafkan," kata Dewi Motik sambil mengutip ucapan seorang nabi. Satu-satunya yang paling membahagiaan dalam hidup Dewi Motik adalah melahirkan anak. "Itulah puncak kebahagiaan yang pernah saya rasakan," ujarnya.

Dewi Motik adalah pribadi yang suka pragmatis, senang yang praktis. Ia kini sedang menggeluti S2 Program Strategi di UI. Dalam kaitannya sebagai praktisi ia berkeinginan mempelajari konsep-konsep yang praktis. Perang gerilya misalnya sebuah konsep keilmuan di bidang militer yang sangat praktis, tidak terlalu teoritis. Sering melakukan Hit and Run. Teman-temannya kuliah, berpangkat Letkol dan Kolonel dari angkatan bersenjata. Tak usah heran kalau kini Dewi Motik bergelut dengan buku-buku Mao Tse Tung, Buku Pak Nasution tentang Perang Gerilya.

Prinsip Dewi Motik, kalau melihat orang lain punya kelebihan jangan iri. "Kita harus belajar untuk bisa mendapatkan; seperti yang mereka dapatkan. Sistem pendidikan di departemen Hankam misalnya, memberi hasil yang baik. Mayoritas pimpinan terbaik bangsa ini lahir dari pendidikan militer. Kita jangan iri. Kita buat yang sama, kita kerja keras dan tingkatkan disiplin," ujarnya. Pernyataan Dewi Motik memang ada benarnya. Kalau diperhatikan, sistem rekruitmen kepemimpinan nasional, memang banyak muncul dari kalangan militer. Kelebihan mereka antara lain, tidak neko-neko, mampu berpikir sistematis, punya visi, daya tahan fisik cukup kuat, dan memiliki sense of joke (rasa humor). Hari-hari Dewi Motik yang penuh dengan kesibukan itu, selalu diawali dengan baca koran di pagi hari. "Saya gelisah kalau tak baca koran di pagi hari," ujarnya. Hobby lain: nonton TV dan berenang. Kalau musim libur, Dewi Motik sekeluarga sering berlibur ke luar negeri. Bila ada rapat atau konferensi di Bali misalnya, Dewi Motik juga sering mengajak keluarga ke sana, sekalian liburan.

Dewi Motik mengaku suaminya cukup pengertian. Baginya, sesibuk-sibuk istri, bila selalu menghargai suami dan memberi pengertian, tidak akan ada masalah. Kendati demikian, tokoh wanita yang paling sering muncul di media massa itu, mengungkapkan: tidak ada suami istri yang cocok 100%.

Antara segala macam kegiatan dengan masalah keluarga, sering bertolak belakang. Kadangkala, setiap orang diharuskan untuk menentukan pilihan. Bila kenyataan yang sama ditemui Dewi Motik dalam kehidupannya sehari-hari, ia melakukan dengan skala prioritas. Sebagai contoh, ketika ada pertemuan penting di kantornya, padahal, pada saat yang sama ibunya dikabarkan sakit, dan akan dioperasi, aktivis Muhammadiyah ini harus memilih meninggalkan pertemuan penting menyangkut kariernya itu. Sebab, posisi orang tua baginya adalah segala-galanya. Sedangkan pertemuan tadi masih bisa terulang, atau resikonya tidak separah kalau ia tidak membesuk ibunya.

Sebaliknya, ketika anaknya sakit, padahal ia harus memimpin delegasi Indonesia yang menghadiri pertemuan pengusaha wanita di India, Dewi Motik memilih Berangkat ke pertemuan yang dibuka oleh Perdana Menteri India, Almarhum Indira Gandhi itu. Bukan karena tega atau tidak sayang anak, tapi hal ini didiskusikan dulu dengan suaminya, setelah setuju ia lalu pergi menunaikan tugas negara dalam memperluas cakrawala pengusaha wanita Indonesia itu.

Alasan Dewi Motik kenapa menekuni dunia pendidikan – mengajar, berceramah, menulis – dan dunia wiraswasta, karena Bangsa Indonesia sangat tertinggal bila dibanding dengan negara maju, dalam berbagai bidang, "Persaingan semakin ketat, dunia pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Kita harus berlari semakin cepat," ujarnya.

Caranya menurut Dewi Motik: pendidikan ditingkatkan dan harus dibuat gratis, agar strata pendidikan masyarakat kita relatif merata. Akhirnya mereka bisa mencari nafkah sendiri tanpa harus menyandang gelar pengangguran lebih dulu, tambahnya. Untuk mengatasi pengangguran, katanya, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dunia wiraswasta harus digiatkan terus menerus. Rakyat mesti dianjurkan menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, tambah Dewi Motik. Menurutnya, membangun perekonomian dari sebuah bangsa lebih baik dimulai dari yang kecil, lalu didorong menjadi yang besar. Itu semua, lanjut Dewi Motik, sangat tergantung pada political will pemerintah.

Dewi Motik mengambil contoh AS dan Jepang, mereka itu sangat berkepentingan membantu pengusaha kecil mereka, baik bantuan modal, perlindungan hukum dan berbagai insentif lainnya. Dewi Motik mengaku bahwa Indonesia mempunyai kebijakan yang sama, Kredit Usaha Kecil (KUK) misalnya, namun hal itu, harus ada perbaikan dan konsistensinya.

Terpilihnya Indonesia sebagai Pelaksana Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Non Blok, menurut Dewi Motik merupakan pertanda bahwa Indonesia termasuk negara aman di Asia Tenggara. Katanya: itu adalah peluang, sebab banyak negara luar tidak begitu kenal Indonesia, boro-boro mau berinvestasi. Setiap investasi memerlukan perencanaan menyeluruh, selain faktor keamanan di atas, potensi sumber daya alam, pasar, tenaga kerja, dll juga perlu diperhatikan. "Tenaga kerja atau buruh adalah merupakan kekuatan dari sebuah badan usaha atau industri," ujar Dewi Motik. Karena itu, lanjutnya, buruh harus diberi perhatian seperlunya, kalau tidak perusahaan tempat buruh itu bekerja bisa rusak programnya.

Dewi Motik memang luar biasa sibuk. Dalam kapasitasnya, sebagai Direktur Utama Restoran Manari – restoran theaterical pertama dan terbesar di Jakarta – dengan pengalaman jasa boga sebelumnya. Dewi Motik terpilih sebagai Ketua Umum IKABOGA periode 1990 – 1993. Dalam Festival Istiqlal yang baru lalu, Dewi Motik termasuk salah seorang panitia perancang dan pelaksananya. "Nafas Islam adalah nafas yang paling mendasar dalam memberi pengaruh pada pembangunan di Indonesia," katanya memberi alasan keterlibatannya pada festival itu. Kegiatan bernafaskan Islam memang menjadi bagian kegiatan yang digeluti Dewi Motik sehari-hari. Bahkan, ia juga termasuk pimpinan Yayasan Motik – sebuah Yayasan yang mengelola Sekolah Al Rahman (TK dan SD Islam di Kuningan). Tujuan Yayasan ini: Syariah Islam di bidang pendidikan bagi bangsa dan negara.

Dalam rangka meningkatkan pendidikan Remaja putri, sekaligus mengembangkan sektor pariwisata dan dunia usaha lainnya. Dewi Motik sejak 1981, mendirikan Yayasan Putri Ayu. Yayasan yang dipimpinnya ini, telah menyelenggarakan 11 kali lomba putri ayu yang memperebutkan piala Ibu Tien Suharto. Pemenang yang ke 11, tahun 1991 ini, adalah seorang mahasiswa sebuah institut ternama di Jakarta. Tahun depan, kalau tidak ada halang melintang, gadis keturunan Dayak itu – suku pedalaman Kalimantan – akan mengikuti Miss Universe di Bangkok.

Sambil menjalankan semua itu, ekspansi dibidang usaha, sebagai praktisi wiraswasta, Dewi Motik terus melaju mencari peluang usaha, mencari uang dan memperluas lapangan kerja. Tahun 1991, Dewi Motik bekerjasama dengan Departemen Transmigrasi mengelola Agro Bisnis di Sumatera Selatan, asal leluhurnya. Bisnis yang dibiayai oleh Bank Dunia ini, mengelola PIR dalam bentuk yang diperbaharui seluas 5000 Ha. Dewi Motik terus berlari, mendidik, mencari peluang bisnis, memberi peluang kerja bagi orang lain, buat pengabdiannya bagi ibu pertiwi. Selamat buat BU DEWI.
Sumber: Milis Motivasi Indonesia

Monday, July 9, 2007

RAHASIA UMUR : SAPI, MONYET, ANJING, & MANUSIA

Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi. Tuhan berkata kepada sang sapi "Hari ini kuciptakan kau! Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput. Kau harus bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun." Sang Sapi keberatan "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun. Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun" Maka setujulah Tuhan.

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet. "Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!" Sang monyet menjawab "What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing. "Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun!" Sang anjing menolak : "Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun ? No way.! Kukembalikan 10 tahun padamu". Maka setujulah Tuhan.

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia. Sabda Tuhan: "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun!" Sang manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan selama 20 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan. Let's make a deal. Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun. Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.

AKIBATNYA... ......... ......... .........

Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan (kita makan, tidur dan bersenang-senang).

30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi (kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.)

10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.

Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu, dan menggonggong kepada orang yang lewat......

Thursday, July 5, 2007

4 Tipe Manusia

Ada 4 tipe manusia, yaitu:

Mereka yang tahu bahwa dirinya tahu...
Mereka adalah orang pintar...
Temanilah dia.

Mereka yang tahu bahwa dirinya tidak tahu...
Mereka adalah orang bijak...
Jadikan mereka teman.

Mereka yang tidak tahu bahwa dirinya tahu...
Mereka adalah orang yang sedang "tidur"...
"Bangunkanlah" dia.

Mereka yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu...
Mereka adalah orang bodoh...
Jauhilah dia.

Ketika Tugas Penting Harus Dikerjakan

Cerita ini adalah tentang empat orang bernama :
1. Semua Orang
2. Seseorang
3. Siapa Saja, dan
4. Tak Seorang pun.

Ada tugas penting yang harus dikerjakan, dan Semua Orang diminta melakukannya.

Semua Orang yakin bahwa Seseorang akan melakukannya. Siapa Saja bisamelakukannya, tetapi Tak Seorang pun yang melakukannya. Seseorang menjadimarah tentang itu, sebab ini tugas Semua Orang.

Semua Orang menganggap bahwa Siapa Saja dapat melakukannya, tetapi Tak Seorang pun yang menyadari bahwa Semua Orang tidak akan melakukannya.

Akhirnya Semua Orang menyalahkan Seseorang, ketika Tak Seorang pun apa yang bisa dilakukan oleh Siapa Saja.

Siapa yg seharusnya bertanggung jawab.....? (dari empat orang di atas)

Sumber: Milis Pengembangan Kepribadian

B-E-L-I-E-V-E You Can Make Difference

Ini semua adalah tentang sikap.
Sikap menentukan perilaku.
Perilaku adalah dasar bertindak.
Tindakan menentukan hasil akhir.

Sikap yang terbaik adalah sikap positif. Sikap positif akan menjadikan Anda berperilaku dan bertindak positif. Maka hasil akhir Anda, juga akan positif.Sikap positif harus terpelihara sepanjang waktu. Entah mudah atau susah mencapainya, Anda harus selalu ingin bersikap positif. Sebab, sikap positif akan menghasilkan stamina. Stamina akan membangun daya tahan. Dan daya tahan, akan membuat Anda terus melaju sampai ke tujuan.

Sikap positif yang terbaik adalah:
1. Bersyukur di dalam kesenangan.
2. Bersabar di dalam kesusahan.

Kurang positif apa? Di dalam dunia nyata, menerapkan keduanya memang tidak mudah. Akan tetapi, apapun yang terjadi, kedua mata dan hati Anda harus selalu tetap bisa melihatnya. Sebab itulah stamina Anda, inilah daya tahan Anda.B-E-L-I-E-V- E PEMBANGUN SIKAP POSITIFSikap positif sangat ditentukan oleh keyakinan alias BELIEVE.

B - BELIEVE YOU CAN MAKE DIFFERENCE

Anda ingin situasi Anda menjadi lebih baik? Pastinya, situasi itu bukanlah situasi Anda yang sekarang. Situasi itu pasti berbeda dari situasi Anda yang sekarang. Anda tidak bisa tetap seperti sekarang. Itu sebabnya, Anda harus melakukan perubahan. Dan apa yang disebut dengan perubahan, tidak lain dan tidak bukan adalah perbedaan.

Keluarlah dari situasi yang selama ini Anda jalani. Lakukan ini di sela-sela rutinitas Anda, yang telah Anda jalani bertahun lamanya. Atau, Anda bahkan bisa nekat dengan keluar secara total dari apa yang selama ini mengurung Anda. Apa yang penting, adalah melakukan hal lain yang berbeda.

Percayalah, Anda pasti akan membuat perbedaan. Ingatlah, bahwa satu-satunya yang harus tetap ada di tempatnya, adalah keyakinan Anda akan Tuhan. Untuk yang satu ini, Anda justru harus mempertahankan. Jagalah nilai-nilai yang Anda yakini. Dan khusus untuk yang satu ini, Anda malah harus istiqomah. Satu-satunya perubahan tentang hal ini, adalah progresifitasnya. Selebihnya, lakukanlah segala perbedaan yang ingin Anda lakukan.Percayalah, Anda akan mendapatkan sesuatu; yaitu perbedaan.

Tak perlu bersedih jika Anda adalah seorang profesional yang 'kutu loncat', karena Anda sedang membuat berbagai perbedaan. Tak usah sedih jika Anda sering dimarahi atasan karena nyentrik dalam pekerjaan. Tak perlu kecewa, jika berbagai bisnis Anda jeblok dan jeblok lagi. Selama Anda bukan pengkhianat, itu hanya berarti Anda sedang melakukan percobaan. Tak perlu ragu jika Anda menginginkan profesi yang lain, selain dari profesi Anda yang sekarang. Itu artinya, Anda menginginkan perbedaan.

Hanya dua hal yang perlu Anda waspadai:
1. Waktu Anda di dunia.
2. Tak ada bedanya antara Anda sekarang dan Anda lima tahun yang lalu.

Sekalipun begitu, keduanya bukanlah penghambat untuk membuat perbedaan. Yang penting mulailah dari sekarang, dan jadikanlah dunia ini seakan Anda akan hidup abadi di dalamnya.

Percayalah, Anda bisa membuat perbedaan.

E - ELIMINATE NEGATIVE ATTITUDES

Apa yang pasti dari sikap negatif, adalah fakta bahwa ia tidak perlu permanen mengendon di dalam diri Anda. Sikap negatif seperti pakaian yang sewaktu-waktu Anda bisa mencopotnya. Saat Anda bosan, gantilah dengan pakaian yang baru. Kuncinya, adalah kekayaan akan wawasan dan sudut pandang. Dengan kekayaan itu, Anda akan lebih mudah menemukan cara pandang yang positif. Dan dengan kacamata yang positif, Anda akan bersikap positif. Belajarlah memetik hikmah. Carilah selalu hikmah.

L - LIVE IN THE NOW

Hiduplah hanya di dalam sekarang, bukan di masa lalu atau di masa yang akan datang. Orang pintar mengatakan, "Besok tidak ada, yang ada hanya sekarang, dan besok ditentukan oleh hari ini."Dengan kacamata yang benar, maka Anda akan menemukan bahwa hari ini adalah hidup selengkapnya. Sebab di dalamnya, ada manajemen, ada planning, ada organisasi, ada kontrol, dan: ada tindakan!

Peter F Drucker mengatakan, "The best way to predict the future; is to create it." Bertindaklah hari ini, maka Anda telah menciptakan besok.

I - IMPROVE AND ENCOURAGE OTHERS

Bantulah dan perbaikilah orang lain, maka Anda akan dipaksa untuk memperbaiki diri sendiri. Mulailah dengan membantu dan memperbaiki diri sendiri. Mulailah dari yang kecil, dari diri sendiri, dan mulailah dari sekarang.

Selagi bisa membantu orang lain, sekecil apapun itu, lakukanlah. Dari situ, Anda akan menemukan bahwa diri Anda memerlukan perubahan dan perbaikan. Anda akan menemukan, bahwa diri Anda memang perlu berubah dan menuntut perbedaan.

E- EXECUTE AN ACTION PLAN

Buatlah rencana tindakan, lalu eksekusilah untuk menciptakan perbedaan. Kalau anda galga membuat rencana yang action oriented, maka anda merencanakan kegagalan. Sekali lagi, sikap diam tidak perlu tetap diam dan menetap secara permanen hanya untuk diam. Berhentilah memuja status quo, karena Anda tak akan pernah berhenti ditanya, "Hendak kemana Anda?"

V- VISUALIZE YOUR DESTINATION

Visualisasikan apapun yang menjadi tujuan Anda. Ingatlah baik-baik, bahwa apapun itu pastilah ia berbeda dari Anda yang sekarang. Jelas-jelas, Anda memang membutuhkan perbedaan.

E- ENTER INTO ACCEPTANCE

Bersiaplah untuk menerima segala tindak lanjut dan konsekuensi dari perbedaan dan proses perubahan. Senang atau susah, itu adalah pilihan Anda. Dan tentu saja, Anda bisa memilih untuk senang atau susah. Pilihan ini, tergantung pada kekayaan cara pandang dan wawasan Anda. Dan Anda, tetap bisa memilih "to live suffer without suffering".

So, Anda ingin situasi Anda menjadi lebih baik? Itu artinya, Anda menginginkan perbedaan.

Berdasarkan materi oleh: Gregory P. Smith

TO GIVE OR TO GET

Seorang pebisnis muda datang mengadukan masalahnya kepada sahabat saya yang berprofesi sebagai konsultan spiritual bisnis.

Pebisnis itu membuka masalahannya dengan mengatakan,"Pak saya memiliki adik yang sangat durhaka.

Ketika kuliah saya yang membiayai. Ketika dia menikah saya yang menikahkan dan menanggung semua biayanya. Sekarang berbekal satu kwitansi atas namanya, dia akan menggugat saya ke pengadilan.

Dalam gugatannya ia mengatakan rumah yang saya tempati adalah milik adik saya. "Pebisnis muda itu diam sejenak sambil menarik napas panjang. Kemudian dia meneruskan ceritanya, "Padahal rumah itu saya beli dengan tetesan keringat saya. Saya nggak habis pikir, mengapa dia tega melakukan ini. Saya minta petunjuk dari Bapak bagaimana menundukkan adik saya. Saya ingin agar adik saya sadar dan tidak usah membawa permasalahan itu ke pengadilan. Saya malu dengan banyak orang."

Kemudian konsultan bertanya, "Dari mana uang yang kamu gunakan untuk membangun rumahmu?" Orang itu menjawab, "Dari hasil jerih payah usaha saya. Saya pernah punya usaha pom bensin tapi sekarang sudah bangkrut. "Terus darimana modal usaha pom bensinmu? desak sang konsultan.

Dia terdiam... Setelah menarik nafas panjang, dia berkata , "Modal usaha pom bensin saya peroleh dari hasil penjualan tanah milik ibu saya. Saya jual tanah itu tanpa izin ibu saya. Ibu saya kecewa, tak lama setelah kejadian itu ibu saya dipanggil Yang Maha Kuasa."

"Itulah sebab musabab problem anda. Memulai usaha dengan uang yang tidak bersih bahkan dengan cara menyakiti ibu kandung anda. Ironisnya, anda belum sempat meminta maaf kepada ibuanda dan dia sudah meninggal dunia," jawab sang konsultan.

"Terus bagaimana saya selanjutnya?" kata orang itu. Konsultan energik itu menjawab, "Ikhlaskan rumah itu buat adik anda. Kehidupan anda tidak akan berkah dengan rumah yang merupakan buah dari menyakiti ibu anda."

Butiran jernih mengalir di pipi orang itu. Dengan nada tersengal dia berkata, "Lalu dimana keluarga saya harus berteduh?"

Sang konsultan menjawab, "Allah , Tuhan Penguasa Alam Maha Kaya, pasti ada jalan yang akan Dia berikan."

Sesampainya di rumah sang kakak memanggil adiknya, "Adikku daripada kita bertengkar di pengadilan dan hubungan persaudaraan kita rusak hanya karena rumah ini, aku serahkan rumah ini untukmu. Aku ikhlas. Rumah ini sebenarnya milik ibu, bukan milik saya. Mulai hari ini, rumah ibu ini aku serahkan sepenuhnya untukmu."

Sang adik berdiri dan kemudian memeluk sang kakak sambil berkata, "Kakakku, rumah ini adalah rumahmu maka ambilah. Saya tidak akan meneruskan di pengadilan. Tinggalah dengan damai di rumah ini bersama istri dan anak-anak kakak. Saya bangga menjadi adikmu. Saya tak ingin kehilangan engkau kakakku..."

Keduanya berpelukan dengan linangan air mata dimasing-masing pipinya. Kisah nyata di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa ketika kita berpikir apa yang akan saya dapatkan (to GET) maka yang kita peroleh adalah kegelisahan dan permusuhan.

Sebaliknya ketika kita berpikir apa yang bisa saya berikan (to GIVE) maka yang kita peroleh kedamaian, rasa hormat, rasa cinta dan persaudaraan.

Tatkala kita berpikir to GET pada hakekatnya kita masih TERJAJAH. Terjajah oleh harta, terjajah oleh jabatan, terjajah oleh kepentingan dan terjajah oleh gengsi. Orang-orang yang merdeka adalah orang yang di dalam dirinya tertanam kuat sikap to GIVE. Bila ia memiliki harta, ilmu dan karunia lainnya, ia selalu berpikir kepada siapa lagi saya harus berbagi... berbagi... dan berbagi.

Sumber: Milis Pengembangan Kepribadian

Reputasi dan Karakter

Apa yang kita lakukan di depan orang membentuk reputasi.
Itulah hal-hal yang diucapkan para tamu tentang seseorang yang akan dimakamkan.

Apa yang kita lakukan yang tidak diketahui orang lain, itulah karakter.
Ini adalah apa yang diucapkan para malaikat di depan Tuhan tentang kita.

Sumber: Buku Re-Code, Your Change DNA, Rhenald Kasali, hal. 132

Kisah Seorang Pendoa

Ketika kumohon kepada Allah Kekuatan...
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.

Ketika kumohon kepada Allah Kebijaksanaan...
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan.

Ketika kumohon kepada Allah Kesejahteraan...
Allah memberiku akal untuk berpikir.

Ketika kumohon kepada Allah Keberanian...
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.

Ketika kumohon kepada Allah Sebuah Cinta...
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.

Ketika kumohon kepada Allah Bantuan...
Allah memberiku kesempatan.

Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
Tapi...
Aku menerima segala yang kubutuhkan

Doaku terjawab sudah...

Sumber: SMS dari Dadang Mishal

Wednesday, July 4, 2007

Thoughts Become Real

The thoughts you hold most often and most intensely are the thoughts you will put into action. What you think about life determines what you do with your life.If you worry enough about something you don't want, you will, unfortunately, find a way to make it happen. In the same way, when your most treasured dreams are clearly and meaningfully focused by your thinking, you'll find a way to make them real.

Thoughts can be volatile and easily changed. Yet despite the fact that they have no physical form, they still have enormous power.
For your thoughts create your map of reality. And that map serves as a reference for all that you do.

Taking control of your thoughts requires nothing more than the will to do so. And just as a small change in the rudder can alter the course of a massive ship, by changing your thinking you can change your whole world.

Think as though your thoughts will become real. For you do surely make them so.

-- Ralph Marston

Tuesday, July 3, 2007

5 Strategi Kesuksesan Dan Kekayaan

Strategi berikut sebenarnya cukup mudah untuk dilaksanakan... asal ada kemauan... Ini Strateginya....
1.Sikap
Sikap adalah satu faktor penentu kesuksesan dalam apapun juga perkara yang anda lakukan. Einstein mengatakan bahwa sikap adalah 99% penentu kesuksesan atau kegagalan seseorang.

Anda semestinya mempunyai sikap yang positif dalam apapun juga bidang yang anda lakukan, jika anda mau memperoleh kesuksesan.

Apakah anda sedang sadar, hendak melelapkan mata, bekerja – apa pun juga yang anda lakukan, anda semestinya menanamkan sikap positif. Apabila suatu perkara tidak menjadi seperti yang anda harapkan, anda seharusnya terus bersikap positif. Jika anda bangun lewat, jangan merasa bosan, sebaliknya anda harus berfikiran positif dan berkata kepada diri anda sendiri “ ok, hari ini aku terlewat bangun, sekarang aku perlu lakukan yang terbaik untuk hari ini”.

Saya tidak percaya bahwa mereka yang sukses pada hari ini bisa mencapai tahap itu tanpa mempunyai sikap yang baik dan positif.

Sebenarnya lebih mudah untuk berfikiran negatif, dan untuk pengetahuan anda, untuk berfikiran positif memerlukan sedikit usaha. Tempelkan satu nota di atas meja anda, di dalam mobil, cermin dikamar mandi yang tertulis “SIKAP”. Apabila anda melihat nota itu, berhenti sejenak dan berfikir tentang perkara yang sudah berlaku pada hari itu, dan jika ada kalanya anda merasa tidak berfikiran positif, fikirkan semula dan teruskan kerja yang anda lakukan.

Jika anda bersikap positif, semua perkara yang anda lakukan akan menjadi lebih mudah. Jika ada perkara yang tidak suka anda lakukan, jangan biarkan sehingga pada saat akhir, bahkan lakukan dulu perkara tersebut dan fikirkan “Saya mau mengerjakan kerja ini sampai selesai kemudian saya bisa buat kerja yang saya suka !”. Cobalah tehnik ini dan anda pasti akan merasakan perbedaannya.

2. Ambil tindakan

Ini merupakan satu isu yang besar kepada kebanyakan orang, mereka mempunyai ide bisnis yang baik, mereka memberitahu kepada kawan-kawan tentang bisnis yang hendak dimulai, kawan-kawan menjadi positif dan mendukung. Kemudian mereka beritahu kepada beberapa orang lain sehinggalah menjadi senyap begitu saja.

Jika anda mempunyai ide yang bagus tidak menjadi masalah, tetapi anda perlu membuat tindakan. Kemudian apabila anda sudah mulai melakukan sesuatu, anda perlu mengambil beberapa lagi langkah seterusnya sehinggalah mencapai kesuksesan.

Jika anda mempunyai peluang atau ide pada masa ini, mungkin sesuatu yang sudah lama anda fikirkan, berhenti berbicara dan berfikir tentangnya – LAKUKAN SAJA.

Saya mempunyai banyak sahabat yang datang berjumpa dan berbicara tentang ide-ide bisnis seperti seolah-olah mereka yang menyuruh saya melakukan bisnis tersebut. Saya bisa menolong mereka, beri pendapat, tetapi yang menyedihkan ialah 90% daripada mereka tidak pernah membuat tindakan. Jika anda tidak membuat tindakan, anda membohongi hak anda untuk satu kesuksesan.

3. Tukar Bagaimana Anda Diprogramkan

Sejak dari bangku persekolahan lagi kita selalu terfikir seperti yang selalu diberitahu oleh orang-orang dewasa bahwa “ belajar yang pandai supaya dapatkan kerja yang baik”. Saya harap anda jangan salah anggap, saya fikir apabila kita disekolah kita perlu belajar apa yang perlu kemudian buka bisnis anda sendiri!

80% jutawan pada hari ini mencapai impian mereka dengan memulai bisnis sendiri. Mungkin anda sudah maklum, jika anda benar-benar mau kebebasan keuangan, masa depannya ialah dengan membuka usaha sendiri.

Sudah tentu bisnis sendiri harus menanggung resiko, dan anda bisa mengurangi resiko tersebut dengan memulainya secara sampingan, dan gunakan tehnik yang saya tunjukkan dengan modal yang kecil, tetapi imbalannya sangat banyak dan menguntungkan.

4. Tuliskan Apa Yang Anda Fikirkan

Saya tidak peduli sebaik apapun memori yang anda miliki, tetapi mengapa perlu dibiarkan saja. Mengapa perlu menanggung resiko jika terlupa sesuatu yang penting? Tuliskan perkara yang ada difikiran supaya anda menolong melegakan otak anda yang penuh dengan informasi. Apabila anda menulisnya anda tidak perlu takut jika terlupa pada waktu yang diperlukan.

Jika anda mempunyai ide – tuliskan.
Jika anda mempunyai masalah – tuliskan.

Apabila anda menulis suatu masalah, anda akan mendapati bahwa anda dapat berfikir dengan lebih jelas, dan satu waktu nanti perkara tersebut dapat diselesaikan. Tehnik ini tampak mudah, tapi jika anda mulai menggunakannya, anda pasti akan lihat perbedaannya kelak.

5. Tetapkan Tujuan Dan Impian

Jika anda tidak mempunyai sasaran, anda tidak akan dapat apa-apa. Anda harus mempunyai matlamat/tujuan, anda perlu tahu kemana destinasi anda, berusaha untuk mencapainya dan senantiasa ingat akan impian anda. Saya berjumpa dengan banyak orang yang mungkin tidak mengerti tentang konsep ini yang berkata “impian aku ialah untuk menjadi jutawan dalam waktu 5 tahun” tetapi apabila anda tanyakan bagaimana untuk mencapainya, mereka hanya diam saja.

Anda mesti mempunyai tujuan/matlamat jangka panjang, untuk tempo 5 tahun yang akan datang, kemudian anda perlu berusaha untuk mencapainya, kemudian tetapkan matlamat jangka pendek yang lebih mudah dicapai contohnya matlamat setahun, sebulan dan seminggu.

Saya harap 5 strategi diatas dapat menolong anda untuk mencapai kesuksesan dengan lebih mudah dan cepat.
Sumber: Milis Motivasi Indonesia